Seri Sejarah dalam Lini Abad ke XVII - XVIII: RIAU #3

Pada awal abad ke-18, VOC membutuhkan eksistensinya di Riau. Sejak tahun 1708, adik Sultan, Raja Muda Mahmud menentang perdagangan VOC. Ia menekan negara bawahannya agar mengirim barang ke Riau. Kapal Cina dan Jawa yang menuju Malaka dipaksa berhenti di Riau. Pada tahun 1713, Riau awalnya menolak kontrak dengan VOC yang memperbaiki kontrak dagang istimewa VOC. Tapi kemudian, Batavia mendesak sehingga traktat ditandangani, tapi kemudian diabaikan. Ekspor timah dan lada berkembang dengan pesat. Ketika VOC merosot, kekuatan yang berjaya adalah Riau dan Johor.

Pada tahun 1718, orang-orang Minangkabau dari Siak melawan Johor di bawah pimpinan Raja kecil yang mengklaim keturunan bangsawan Malaka Johor. Riau pada tahun 1718 menguasai Johor dan Raja Muda Mahmud Sultan Johor terbunuh, Abd Al Jalil turun tahta dan menyelamatkan diri ke Pahang. Sultan ini dibunuh oleh Raja kecil pada tahun 1721. Johor menjadi ajang persaingan antara Minangkabau, Bugis, dan Melayu Johor. Kesepakatan tahun 1721 menetapkan kuasa Riau bersama melayu Bugis atas Johor sampai awal abad ke-20.

Orang Bugis pada tahun 1722 merebut kembali Riau untuk Johor. Pada masa ini, pengembara Bugis terlibat aktif di seluruh bagian barat Nusantara dan menjadi kekuatan utama di Selat Malaka. Ketika Riau di tangan orang Bugis, maka Selat Malaka mempunyai pasukan yang memberi kontribusi perdagangan yang stabil dan aman. Pada tahun 1728, Bugis menang atas Raja Kecil, sehingga Selat Malaka aman dari kekacauan dan gangguan perdagangan.

Selain Bugis dan Minangkabau, yang berperan di Riau adalah orang Arab dari Hadramaut. Mereka adalah pedagang cakap dengan jaringan internasional yang membentang dari Timur Tengah hingga Afrika Timur. Di Siak, mereka berpengaruh seperti orang Bugis di Johor. Di bawah pemimpin Bugis, Riau menjadi pusat perdagangan swasta. VOC tidak memiliki sarana mengontrol.

Pada tahun 1782, Raja Haji dari Johor mengetahui pecahnya perang antara Belanda dan Inggris dan menawarkan diri menjadi sekutu VOC. Tetapi di Johor terjadi konflik internal berkaitan dengan rampasan perang dari Inggris. Pada tahun 1784, kapal VOC diledakkan oleh Johor di Riau. Pada tahun 1784, VOC mengirim armada ke Riau sehingga dapat membunuh Raja Haji.

---

Disclaimer: @zhafiradnz personal archives. 

Contribute to: @kawula_historia


Comments